Permasalahan Matematika

Diposting oleh Admin | 16.19

A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan siswa dalam memahami konsep matematika sehingga mengakibatkan kesalahan – kesalahan dalam mengerjakan soal sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa (skor) baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah, padahal dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas biasanya guru memberikan tugas (pemantapan) secara kontinu berupa latihan soal. Kondisi riil dalam pelaksanaannya latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika.

Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana dan prasarana yang ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa, sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam proses pembelajaran. Juga mengupayakan siswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan guru, dengan teman – temannya dan juga dengan lingkungan sekitarnya.Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi, sangat bergantung pada kemampuan guru mengolah pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik awal berhasilnya pembelajaran (Semiawan, 1985).Banyaknya teori dan hasil penelitian para ahli pendidikan yang menunjukkan bahwa pembelajaran akan berhasil bila siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Atas dasar ini munculah istilah Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA ). Salah satu pendekatan pembelajaran yang mengakomodasi CBSA adalah pembelajaran dengan pemberian tugas secara berkelompok.Pembelajaran Berbasis Masalah dikembangkan dari pemikiran nilai – nilai demokrasi, belajar efektif perilaku kerja sama dan menghargai keanekaragaman dimasyarakat. Dalam pembelajaran guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar sebagai suatu sistem sosial yang memiliki ciri proses demokrasi dan proses ilmiah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan jawaban terhadap praktek pembelajaran kompetensi serta merespon perkembangan dinamika sosial masyarakat. Selain itu pembelajaran berbasis masalah pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari pembelajaran kelompok. Dengan demikian, metode pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik yang khas yaitu menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks belajar bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan ketrampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran.Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dengan situasi berorientasi pada masalah, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (2000:2 dalam Nurhadi dkk,2004), “ Pembelajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Learning (Pembelajaran Proyek), Eksperience-Based Education (Pendidikan Berdasarkan Pengalaman), Authentic learning (Pembelajaran Autentik), dan Anchored instruction (Pembelajaran berakar pada dunia nyata)”. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pembelajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka secara garis besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukankan penyelidikan secara inkuiri.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan metode Problem-Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal – soal latihan pada pokok bahasan Logika Matematika?
2. Apakah dengan metode Problem-Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas pada pokok bahasan Logika Matematika?
3. Bagaimanakah dampak metode Problem-Based Learning dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Logika Matematika ?

C. Tujuan Penelitian Untuk memberi arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan berdasar pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal – soal pada pokok bahasan Logika Matematika yang diajarkan dengan metode Problem-Based Learning.
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Logika Matematika yang diajarkan dengan metode Problem-Based Learning.
3. Untuk mengetahui dampak metode Problem-Based Learning dalam meningkatkan prestasi belajar pada pokok bahasan Logika Matematika.

D. Manfaat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi :

1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan minat siswa dalam memahami Pokok Bahasan Logika Matematika.
b. Memiliki rasa setia kawan, kerjasama dan tanggung jawab.
c. Memotivasi siswa untuk lebih mantap dalam belajar matematika terutama pada pokok bahasan Logika Matematika.
d. Siswa mengerti akan pentingnya belajar berkelompok.
e. Siswa dapat saling berinteraksi dalam kelompok untuk menyampaikan pendapat atau mendiskusikan setiap soal pada pokok bahasan Logika Matematika.
f. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah melalui pemberian tugas secara berkelompok

2. Bagi Guru
a. Mendorong untuk meningkatkan profesionalisme guru.
b. Memperbaiki kinerja guru
c. Menumbuhkan wawasan berfikir ilmiahd. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi Sekolah
a. Hasil pembelajaran sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui peningkatan prestasi siswa dan kinerja guru.

E. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran matematika dengan metode Problem-Based Learning untuk meningkatkan prestasi belajar matematika
2. Materi yang diajarkan adalah pada pokok bahasan Logika Matematika

F. Penegasan IstilahSehubungan dengan luasnya permasalahan yang ada dan untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka diberikan penegasan istilah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar“ Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil tertinggi dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu pula”. (Sumartono, 1971). Dalam penelitian ini yang dimaksud mengerjakan sesuatu adalah menyelesaikan soal – soal pokok bahasan Logika Matematika. Sedang yang dimaksud pada saat tertentu adalah pada saat dilakukan ulangan harian.
2. Logika MatematikaLogika Matematika adalah Pokok bahasan dalam pelajaran matematika yang diajarkan di kelas X SMA pada semester genap.
3. Pemberian Tugas Secara BerkelompokPemberian tugas secara berkelompok adalah pemberian tugas kepada siwa yang dikerjakan oleh dua orang siswa atau lebih, dimana siswa belajar dapat bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok .(Johnson, 1991 dalam Santoso, 1998 ).
4. Pengajaran Berbasis Masalah Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahannya, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.(Nurhadi, Burhan & Agus, 2004)


Share/Save/Bookmark
1 komentar
  1. Unknown 6 Juni 2016 pukul 00.16  

    tolong kirimkan ke email fadhlannurgazali@gmail.com
    terima kasih sebelumnya ...

Posting Komentar