Pendidikan matematika di tanah air saat ini sedang mengalami perubahan paradigma. Terdapat kesadaran yang kuat, terutama di kalangan pengambil kebijakan, untuk memperbaharui pendidikan matematika. Tujuannya adalah agar pembelajaran matematika lebih bermakna bagi siswa dan dapat memberikan bekal kompetensi yang memadai baik untuk studi lanjut maupun untuk memasuki dunia kerja (Sutarto Hadi: 2008). Paradigma baru pendidikan lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Melalui paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dan orang lain, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000).


Selama ini matematika matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa. Anggapan ini tidak terlepas dari persepsi yang berkembang di masyarakat tentang matematika. Anggapan banyak orang bahwa matematika pelajaran yang sulit tanpa disadari telah mengkooptasi pikiran siswa. Sehingga siswa juga beranggapan demikian, ketika berhadapan dengan matematika. Pandangan bahwa matematika ilmu yang kering, abstrak, teoritis, penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang sulit dan membinggungkan. Anggapan ini ikut membentuk persepsi negatif siswa terhadap matematika. Akibatnya pelajaran matematika tidak dipandang secara objektif lagi. Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahun kehilangan sifat netralnya (HJ Sriyanto: 2008). Tentu saja anggapan yang berkembang di masyarakat tidak dapat disalahkan begitu saja. Anggapan itu muncul karena pengalaman yang kurang menyenangkan terhadap pembelajaran matematika. Anggapan bahwa matematika pelajaran yang sulit juga diperparah oleh sikap guru ketika pembelajaran berlangsung. Sikap guru yang pemarah, suka mencela, suka menghukum dan kalau mengajar terlalu cepat dan monoton memperparah kondisi ini.

Untuk menghilangkan persepsi pada siswa bahwa matematika sulit, harus dimulai dari diri guru. Pertama guru harus merubah paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma pembelajaran progresif. Pada paradigma tradisional pembelajaran matematika disekolah cendrung didominasi oleh transfer pengetahuan. Materi yang banyak dan sulit, serta tuntutan untuk menyelesaikan materi pembelajaran telah membuat guru membelajarkan matematika dengan cepat tapi tidak mendalam. Pembelajaran matematika dilakukan dengan pola instruksi, bukan konstruksi dan rekonstruksi pengetahuan. Bahkan tanpa memberi kesempatan pada siswa untuk menentukan sendiri arah mana siswa ingin berekplorasidalam menemukan pengetahuan yang bermakna bagi dirinya.akibatnya pembelajaran matematika di sekolah hanya bersifat hafalan dan bukan melatih pola pikir. Kedua guru harus merubah paradigma tentang matematika. Matematika bukan sekedar alat bagi ilmu yang lain, tapi matematika juga merupakan aktivitas manusia. Hans Freudental berpendapat bahwa matematika merupakan aktivitas insani (mathematics as human activity). Menurutnya siswa tidak bisa di pandang sebagai penerima pasif matematika yang sudah jadi (passive receivers of ready-made mathematics). Siswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali matematika di bawah bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994).

Selain itu guru dapat memberikan selingan ketika pembelajaran berlangsung. Selingan dalam pembelajaran matematika dapat berupa teka-teki matematika, permainan matematika dan menceritakan kisah-kisah matematika. Misalnya kisah thales yang ketika berda di Mesir, diminta oleh raja untuk menentukan tingginya sebuah piramid. Thales pun menanti suatu saat disiang hari ketika bayangan tubuhnya sama panjang dengan tinggi tubunya sendiri. Kemudian mengukur panjang banyangan piramid yang tentu saja sama panjang dengan tinngi piramid. Masih banyak tehnik lain untuk mengubah persepsi siswa tentang matematika. Karena matematika adalah aktivitas manusia, alangkah baiknya juga dalam pembelajaran matematika guru beraktivitas mempelajari dan mencari metode-metode baru dalam pembelajaran matematika. Sehingga guru tidak monoton pada metode-metode tertentu saja. Dengan kreatifitas guru diharapkan beberapa tahun mendatang matematika bukan lagi menjadi momok bagi siswa tapi justru menjadi pelajaran yang disenangi.


Selengkapnya...

Jujun S. Suriasumantri (2007:190) mengatakan, matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya, tanpa itu matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati. Hal senada juga disampaikan oleh Evawati Alisah (2007: 23) matematika adalah sebuah bahasa, ini artinya matematika merupakan sebuah cara mengungkapkan atau menerangkan dengan cara tertentu. Dalam hal ini yang dipakai oleh bahasa matematika ialah dengan menggunakan simbol-simbol.


Menurut Soedjadi (1999) salah satu karakteristik matematika adalah matematika memiliki simbol yang kosong dari arti, hal ini memungkinkan matematika sebagai bahasa. Lebih lanjut Soejadi menjelaskan dalam matematika banyak sekali simbol yang digunakan baik berupa huruf maupun non huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometri tertentu, dan sebagainya. Huruf-huruf yang dipergunakan dalam persamaan misalnya x + y = z, x,y, dan z belum tentu bermakna atau berarti bilangan, demikian juga tanda + belum tentu berarti tambah untuk dua bilangan. Makna huruf dan tanda itu tergantung dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model itu. Jadi secara umum huruf dan tanda dalam model matematika x +y =z masih kosong tanpa arti, terserah kepada yang akan memanfaatkan model itu. Kosongnya arti simbol maupun tanda dalam model matematika itu justru memungkin “intervensi” matematika ke dalam berbagai pengetahuan. Kosongnya arti itu memungkinkan matematika memasuki medan garapan dari ilmu bahasa (liguistik).


Selengkapnya...

Beberapa aspek dalam matematika yang mempunyai nilai didik adalah

a. Kesepakatan

Sadar ataupun tidak seseorang yang mempelajari matematika telah menggunakan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Kesepakatan-kesepakatan itu terdapat dalam matematika yang rendah maupun yang tinggi. Kesepakatan-kesepakatan itu dapat berupa simbol atau lambang, istilah/konsep , definisi serta aksioma-aksioma.
Sebagai contoh bilangan yang selama ini digunakan , misaInya 1, 2, 3, dan seterusnya adalah lambang yang kita sepakati. Kesepakatan itu secara tidak disadari telah tertanam semenjak seseorang belajar di kelas satu sekoIah dasar atau bahkan taman kanak-kanak. Bilangan yang dilambangkan dengan dengan 2 disepakati disebut “dua” . Mengapa tidak disebut satu ? Itulah contoh kesepakatan yang ternyata selalu digunakan hingga sekarang.


Contoh lain adalah kata “segitiga” adalah istilah yang disepakati untuk menunjuk salah satu konsep dalam matematika. Konsep itu dibatasi oleh suatu ungkapan yang disebut definisi. Misalnya “bangun yang terjadi bila tiga buah titik yang tidak segaris dihubungkan oleh tiga buah ruas garis disebut segitiga. Ungkapan tersebut adalah saah satu definisi dan segitiga (jenis definis ginetik) dikatakan salah satu karenamasih dapat dibuat defenisi segitiga dengan kalimat yang berbeda. Definisi mana yang akan digunakan juga merupakan suatu kesepakatan

Sadar ataupun tidak dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak kesepakatan—kesepakatan, baik yang tertulis maupun yang tidak. Apabila seseorang berperilaku tidak sesuai dengan kesepakatan tertentu dalam lingkungan tertentu, tentulah ia dianggap sebagai seorang yang melanggar suatu aturan.
Dengan demikian seseorang yang telah dibiasakan belajar matematika yang penuh dengan kesepakatan yang harus ditaati, kiranya akan mudah memahami perlunya kesepakatan dalam kehidupan masyarakat. inilah salah satu aspek dalam matematika yang memiliki nilai didik (nilai paedagogik).

b. Ketaatasasan

Dalam uraian ini yang dimaksud dengan ketaatasasan atau konsistensi, adalah tidak dibenarkannya uncul kontradiksi. Hal tersebut dalam matematika (terutama yang berasas dikotomi) sangat penting dan harus dipertahankan.
Bila pernyataan “Melalui satu titik P diluar garis a dapat dibuat tepat satu garis sejajar dengan a”, diterimna sebagai pernyataan yang benar, maka pernyataan Jika garis a sejajar garis b dan garis p memotong garis a, maka garis p tidak memotong garis b” harus ditetapkan sebagai pernyataan yang salah. inilah salah satu contoh tentang konsistensi dalam matematika.

Dalam kehidupan bermasyarakat jelas bahwa sikap konsisten diperIukan.Bila tidak kiranya akan mudah terjadi benturan—benturan. Bukankah “ Pancasila dan UUD—45” dapat dipandang sebagai aksiotma yang merupakan kesepakatan nasional? Perlukan warga bangsa indonesia dalam perilakunya konsisten dengan itu? Jelas bahwa sikap konsisten sangat diperlukan dalan bermasyarakat dan berbangsa.
seseorang yang telah terbiasa berpikir rnatematik, tidak terlalu sulit untuk memahami perlunya sikap konsisten dan bahkan tidak sulit melihat inkonsistensi yang terjadi dalarn kehidupan. Sekali lagi terlihat bahwa matematika melalui aspek ketaatasasan atau konsistensi secara implisit maupun eksplisit dapat membantu membentuk tata—nalar serta prihadi siswa.

c. Deduksi

Secara sederhana makna deduksi adalah proses menurunkan atau menerapkan pengertian atau sifat umum kedalam keadaan khusus. dalam matematika pola pikir deduktif itulah yang diterima. Namun dalam pendidikan matematika pola pikir induksi juga dapat diterima sepanjang diperlukan untuk menyesuaian bahan ajar dengan perkembangan intelektual siswa.

Perhatikan dua kalimat di bawah ini.
“Jika suatu segitiga mempunyai tiga sisi sama maka segitiga itu disehut segitiga samasisi”
“Jika suatu segitiga mempunyai tiga buah sudut sama besar maka segitiga itu disebut segitiga samasisi”

kedua kalimat tersebut dapat, dipandang sebagai ungkapan yang membatasi konsep segitiga samasisi. Jadi suatu definisi Kalan dicermati akan terlihat bahwa kedua definisi itu mempunyai intensi yang berbeda tetapi mempunyai ekstensi/jangkauan yang yang sama. Namun dalam matematika tidak dibenarkan keduanya ditetap sebagai definisi dalam satu struktur uraian). Mengapa? Coba pikirkan, jika kalimat pertama yang ditetapkan sebagai definisi segitiga sama sisi; dapatkah kebenaran kalimat kedua dibuktikan dengan menggunakan kalimat pertama?. Dan sebaliknya bagaimana? Jadi salah satu harus ditetapkan sebagai teorema. Itu adalah salah satu bentuk pemikiran deduktif

Pola pikir deduksi dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan. coba amati dan pikirkan jenjang perundang-undangan dalam kehidupan kita. Kita kenal “Undang—undang” , Peraturan pemerintah” , “Keputusan Menteri “, “Keputusan Dirjen”, dsb. Bukankah dalam hal tertentu “yang satu merupakan penjabaran atau aturan pelaksanaan’ dari yang lebih tinggi? Bukankah untuk menyatakan benarnya yang satu harus dirujukkan kepada aturan yang lebih tinggi?. Jadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegarapun perlu pola pikir deduktif.

d. Semesta

Dalam matematika terdapat simbol-simbo atau lambang yang dikosongkan maknanya. Apakah makna x. y, z itu ?? Terserah kepada sipemakai, akan diberi makna apa. mungkin diberi makna bilangan, mungkin diberi makna vektor, mungkin diberi makna pernyataan,dsb. sesuai dengan kebutuhan pemakai. Hal itu menunjukkan adanya lingkup pembicaraan, yang dapat juga disebut semesta pembicaraan.
Dalam pelajaran matematika disadari atau tidak terdapat banyak contoh atau soal yang sangat memperhatikan semesta. Bila semesta yang ditetapkan tidak diperhatikan sangat besar kemungkinan jawab yang diberikan akan salah.

Sebagai contoh:
Tulislah lambang bilangan asli yang sesuai dalam kotak, sehingga kalimat menjadi benar.
5+2 ´ – = 10 , Kalau tidak disadari semestanya, tidak mustahil akan dijawab 2,5. Benarkah ?

Adakah manfaat pengertian semesta dalam kehidupan?. Tentulah tidak sulit disadari bahwa manusia di bumi ini terkelompok-kelompok menjadi bangsa-bangsa, menjadi suku-bangsa, menjadi satuan organisasi dan sebagainya. Dalam masing-masing kelompok tersebut berlaku suatu aturan tertentu. Seseorang yang akan melakukan tindakan atau melontarkan kata-kata tertentu perlu memperhatikan dimana dia berada, di lingkup mana dia berada. secara umum dapat dikatakan perlu menyesuaikan diri. Bila anda mengendari mobil di Indonesia anda harus berjalan di sebelah kiri jalan. Bagaimana halnya bila anda mengendarai mobil di Amerika Serikat? (disadur dari Soedjadi, 1994: 3-9).

Kalau aspek-aspek yang telah dijelas diatas dapat kita eksplisitkan dalam pembelajaran matematika, maka akan terasa bahwa pembelajaran matematika mempunyai nilai didik.


Selengkapnya...

Untuk meningkatkan pembaca/traffic blog kita, salah satu caranya adalah mendaftarkan feed blog ke feedburner. Untuk personal blog mungkin tidak menjadi masalah mau dapat pembaca/traffic banyak atau sedikit *its not a big deal*, sudah bisa eksis ngeblog dan nulis via blog juga sudah jadi kebanggaan tersendiri. Berbeda bagi blog yang memang membutuhkan traffic dengan lalu lintas pengunjung yang terus meningkat setiap harinya agar income via internet pun semakin bertambah, jika demikian feedburner salah satu pilihan yang tepat untuk mendatangkan pengunjung baru setiap harinya. Untuk menambah traffic.



APA ITU FEEDBURNER…?

Feedburner adalah salah satu “LAYANAN GRATIS” penyedia jasa media publikasi dan audience. Layanannya berupa penyebaran content Blog dan RSS Feeds, yang memungkinkan untuk berpromosi baik secara komersil ataupun menambah profit dalam berbisnis melalui internet. Atau “sekedar” ingin mengenalkan blog Anda agar “go international” dan menambah pembaca dari seluruh dunia..

Baiklah kita langsung saja mendaftar dan mensetting blog kita ke feedburner.

LANGKAH PERTAMA
Masuk ke situs FeedBurner. atau klik di sini untuk mendaftar.

Masukan Feed Blog Anda ke tempat yang disediakan *I’m Foodcaster* ga usah di ceklis
Klik Next

Setelah klik next, Anda akan mendapat alamat feed blog Anda dari feedburner. contoh http://feeds.feedburner.com/NAMA-FEED, Anda bisa mengganti nama Feed Title (judul feed) dan Alamat Feed yang diberi underline tersebut sesuai keinginan atau membiarkan saja sesuai yang diberi feedburner.

LANGKAH KEDUA
Daftarkan feed Anda dengan mengisi form yang disediakan, perhatikan screenshoot di atas,
username: Nama untuk Anda sig in (masuk ke feedburner nanti)
password: katasandi yang tentu saja tidak boleh ada yg tahu selain Anda
password (again): katasandi yg sama seperti di atas
email address: alamat email yang aktif

Kalo semua sudah, klik “Activate Feed”

(klik kanan >view image untuk melihat gambar lebih jelas)
Sebelum mengklik “Skip directly to feed management”, perhatikan langkah ketiga berikut ini,

LANGKAH KETIGA

Ubah arah feed blogger Anda ke Feedburner! Caranya, copy URL feedburner Anda (warna biru) seperti pada screenshoot di atas masukan ke pengaturan feed blogger Anda. Caranya, login dulu ke account blogger lalu klik PENGATURAN > FEED SITUS dan paste feed dari feedburner ke tempat yang disediakan “Posting URL Pengubahan Arah Feed”,


Klik SAVE “Simpan Pengaturan”Sebelum menginjak kepada LANGKAH KEEMPAT sebagai langkah “bonus” saya ingin mengucapkan “SELAMAT!” feed blog Anda telah terdaftar dan di arahkan ke feedburner… dan siap-siap dapat traffic banyak… ^_^Sejauh ini berarti Anda telah daftar dan mensetting feed blog Anda ke Feed burner sesuai judul postingan ini.

LANGKAH KEEMPAT
Sebagai bonus, kembali lihat langkah kedua di atas lalu klik “Skip directly to feed management” untuk langsung menuju ke manajement/pengaturan feed Anda di feedbuner. Kenapa klik “Skip directly to feed management” tidak “Next” karena next akan mengarahkan kita ke “Enhance Your Stats” yang artinya Anda akan mengurus masalah traffic statistik blog Anda agar bisa “melihat” pengunjung blog berasal dari mana dan lewat mana dan hal ini bisa Anda lakukan juga nanti setelah Anda masuk “Skip directly to feed management”. Oke, klik “Skip directly to feed management” .


Analyze:
Berisi, Feed statistic, Site Statistic, dan Headline Animator sedangkan FeedBurner Stats PRO paling bawah sama dengan Site Statistic jika Anda nanti mengaktifkannya.
Nah Site Stats ini yang di atas saya bilang tidak mengklik next tapi langsung ke “Skip directly to feed management”
Optimize:
Berisi banyak sekali tool yang bisa Anda pelajari nanti, diantaranya adalah Summary Burner dan Amazon ID Burner.
Summary Burner bisa Anda aktifkan setelah Anda mengaktifkan layanan berlangganan (subscribe) via email kepada pengunjung blog Anda dan melalui Summary Burner ini Anda bisa sedikit bermain “strategi” mempersingkat isi posting blog Anda melalui kiriman email tersebut agar pengunjung Anda penasaran dan membaca lebih jauh isi postingan di Blog Anda. *bukan curang lho tapi strategi bisnis… :)* dan saya sarankan hanya digunakan untuk blog beradsense untuk blog personal sebaiknya tidak usah mengaktifkan tool ini. *saya sendiri tidak mengaktifkan Summary Burner untuk blog ini.
Publicize:
Diantaranya ada Headline Animator yang biasa digunakan para blogger yang terdaftar di feedburner contohnya headline animator saya di bagian paling atas menampilkan 5 judul postingan terbaru secara bergantian judul.
Lalu ada juga “Email Subscriptions” tool bagi Anda untuk menawarkan jasa berlangganan via email seperti pada tool OptimIze di atas sebelum mengaktifkan Summary Burner Anda harus mengaktifkan “tawaran” berlangganan via email ini pada pengunjung blog Anda.
Ada juga “FeedCount” sebuah widget untuk menunjukkan kepada pengunjung blog Anda sudah berapa banyak pembaca blog Anda yang berlangganan; baik melalui feed ataupun via email
Monetize:
Bahasa Indonesia yang mudah untuk monetize adalah “menguangkan” atau “mencairkan” *CMIIW* nah jika Anda bekerja sama dengan google adsense maka tool ini bisa Anda pergunakan. Caranya nanti berhubungan dengan edit html blog Anda. Jangan khawatir mudah ko. Setelah Anda ikuti petunjuknya nanti, maka iklan adsense akan muncul di bawah postingan pertama blog Anda.
Troubleshootize:
Dari namanya saja sudah jelas pa yang terbayang kan! Yupz jika Anda punya masalah dengan account feedburner Anda klik saja tool tersebut dan ada forumnya juga untuk menyampaikan keluh kesah dsbnya. Lagian jika Anda mengklik tool ini maka tampilan pertama kata-kata sambutannya lucu “Oh Dear, What Kind of Trouble?” ^_^

Oke untuk saat *sekali lagi* sebagai “bonus” saya akan memandu untuk memasang 3 widget feedburner pada blog Anda. [1] Email Subscriptions, [2] Headline Animator, dan [3] FeedCount yang kesemuanya ada di tool “Publicize”

1. Memasang Email Subscriptions Feedburner

Untuk mengaktifkan penawaran berlangganan via email kepada pengunjung blog Anda, klik Publicize >Email Subscriptions. ada tiga pilihan penggunaan layanan kiriman email yaitu [1] lewat FeedBurner, [2] FeedBlitz, dan [3] Rmail. Untuk memudahkan biarkan saja pada pilihan standar yaitu melalui FeedBurner. Lalu klik Activate. Ada dua pilihan widget, [1] menyimpan “widget form” berlangganan (subscribe) via email pada page element blog Anda, atau [2] Tekslink yang akan memunculkan popup windows. Katakan saja Anda memilih “widget form” ada dua cara yang bisa Anda lakukan [1] mengcopy paste kode paling atas yang ditunjukkan atau [2] menggunakan fasilitas import halaman “Use as a widget in” dan Anda tinggal memilih digunakan pada blog apa? TypePad, TypePad (Japan) atau Blogger. Pilih blogger jika Anda menggunakan layanan blogger dan klik “GO” lalu ikuti petunjuknya yg mudah.

Lalu Anda bisa mengatur komunikasi email dengan pelanggan Anda, jika blog Anda menggunakan bahasa Indonesia maka komunikasi email atau “Communication Preferences” ini bisa Anda setting dengan bahasa Indonesia. Caranya masih di “Email Subscriptions” pilih “Communication Preferences”. Ada tiga Communication Preferences yang bisa Anda atur; [1] Email “From” Address: menampilkan alamat email Anda sebagai pengirim posting via email. [2] Confirmation Email Subject: Berisi judul email, contoh yang disediakan feedburner “Activate your Email Subscription to: MY-BLOG” Anda bisa menggantinya dengan yang Anda mau, misalkan “Aktifkan email Anda untuk berlangganan blog kami” [3] Confirmation Email Body: Email konfirmasi, silahkan Anda perhatikan dan atur sesuai keinginan Anda berkomunikasi dengan pelanggan baru yang hendak berlangganan postingan blog Anda. Sedangkan untuk waktu pengiriman Anda bisa mengaturnya di “Delivery Options”

Selamat Anda sudah mempunyai widget email Subscriptions

2. Memasang Headline Animator Feedburner

Masih di “Publicize” klik Headline Animator. Lihat pada form “Create a New Headline Animator” ada pilih ukuran dan bentuk headline animator pada “Theme” Title di ceklist jika ingin menampilkan nama blog Anda. Warna dan tanggal silahkan di atur pada form masing-masing. Kalo sudah lihat dulu previewnya di bagian bawah, jika sudah merasa cocok dan ukurannya sesuai dengan sidebar blog Anda klik “Activate” kembali Anda akan melihat preview yang sengaja diperlihatkan feedburner, lalu pada “Add to MySpace, TypePad, etc.” pilih Blogger Blog dan klik next, akan muncul window baru dan klik Add to Blogger lalu ikuti petunjuk selanjutnya yang mudah.

Selamat Anda sudah mempunyai widget Headline Animator

3. Memasang FeedCount (Chicklet) Feedburner

Masih di “Publicize” klik “FeedCount” ada dua pilihan Chicklet; Statis dan Animated. Silahkan pilih berdasarkan selera Anda lalu pilih juga warna body dan textnya. Kalo sudah klik “Activate” Feedburner akan memperlihatkan preview Chicklet Anda (Your Chicklet). Untuki memasangnya pada blog Anda ada dua pilihan, [1] copy kode html yang disediakan atau [2] menggunakan layanan import “Use as a widget in” lalu pilih blog yang Anda gunakan, pilih blogger jika menggunakan blogger dan klik “GO” tunggu sebentar, lalu ikuti petunjuknya yang mudah.

Selamat Anda sudah mempunyai widget Headline Animator

Silahkan dicoba! Salam blogging dan berbagi.

Selengkapnya...

A. Hakikat Matematika

Banyak ahli yang mengartikan pengertian matematika baik secara umum maupun secara khusus. Herman Hudojo menyatakan bahwa: “matematika merupaka ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya dedukti, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi.”.[1] Sedangkan James dalam kamus matematkanya menyatakan bahwa “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan goemetri.”[2]


Paling dalam Mulyono Abdurahman mengemukakan bahwa matematika adalah suatu ara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang betuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.[3]


Matematika dikenal sebagai ilmu dedukatif, karena setiap metode yang digunakan dalam mencari kebenaran adalah dengan menggunakan metode deduktif, sedang dalam ilmu alam menggunakan metode induktif atau eksprimen. Namun dalam matematika mencari kebenaran itu bisa dimulai dengan cara deduktif, tapi seterusnya yang benar untuk semua keadaan hars bisa dibuktikan secara deduktif, karena dalam matematika sifat, teori/dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif.

Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling kompleks.

Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abtrak, sehingg disebut objek mental, objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi:

a. Konsep, merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan sekumpulan obejk. Misalnya, segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak. Dalam matematika terdapat suatu konsep yang penting yaitu “fungsi”, “variabel”, dan “konstanta”. Konsep berhubungan erat dengan definisi, definisi adalah ungkapan suatu konsep, dengan adanya definisi ornag dapat membuat ilustrasi atau gambar atau lambing dari konsep yang dimaksud.

b. Prinsip, merupakan objek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi/operasi, dengan kata lain prinsip adalah hubungan antara berbagai objek dasar matematika. Prisip dapat berupa aksioma, teorema dan sifat.

c. Operasi, merupakan pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika lainnya, seperti penjumlahan, perkalian, gabungan, irisan. Dalam matematika dikenal macam-macam operasi yaitu operasi unair, biner, dan terner tergantungd ari banyaknya elemen yang dioperasikan. Penjumlahan adalah operasi biner karena elemen yang dioperasikan ada dua, tetapi tambahan bilangan adalah merupakan operasi unair karena elemen yang dipoerasika hanya satu.[4]


B. Tujuan Pengajaran Matematika

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya tujuan pengajaran, atau yang sudah umum dikenal dengan tujuan instruksional. Bahkan ada juga yang meyebutnya pembelajaran.

Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas menghajar menyangkut peranan guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara belajar dan mengajar. Jalinan komunikasi ini menjadi indikator suatu aktivitas atau proses pengajaran yang berlangsung dengan baik.

Dengan demikian tujuan pengajaran adalah tujuan dari suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang pesat baik meteri maupun kegunaannya. Mata pelajaran matematika verfungsi melambnagan kemampuan komunikasi dengan menggambarkan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memberi kejelasan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun tujuan dari pengajaran matematika adalah:

1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola piker dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan

2. Mempersipakn siswa meggunakan matematika dan pola piker matematika dalam kehidupan sehari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan.[5]

Dari uraian di atas jelas bahwa kehidupan I dunia ini akan terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/ oleh karena itu siswa harus memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kratif dan kemamuan bekerja sama yang efektif. Dengan demikian, maka seorang guru harus terus mengikuti perkembangan matematika dan selalu berusaha ahar kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membawa siswa ke arah yang diinginkan.

Namun secara khusus tujuan kurikuler pengajaran matematika adalah sebagai berikut:

1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menerik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksprimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan ekonsisten.

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, mebuat predeksi serta mencoba-coba.

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan ngrafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.[6]

Melatih cara berfikir dan bernalar dalam pembelajaran matematika sangatlah penting. Hal ini sejalan dnega pendapat Soedjadi bahwa “salah satu karakteristik matematika adalah berpola piker deduktif yang merupakan salah satu tujuan yang bersifat formal, yang memberi tekanan kepada penataan nalar.”[7] Meskipun pola pikir ini penting, namun dalam pembelajaran matematika terutama pada jenjang SD dan SLTP masih diperlukan pola pikir deduktif, sedangkan jenjang sekolah menengag penggunaan pola pikir induktif dalam penyajian suatu topic sudah semakn dikurangi. Di samping cara berpikir, dalam proses pembelajaran siswa juga dilatih untuk mengembagkan kreatifitasnya melalui imajinasi dan intuisi. Setiap siswa punya kemampuan yang berbeda-beda dalam memandang suatu permasalahn yang dikembangkan, inilah yang disebut dengan pemikiran divergen yang perlu terus dikembangkan.

Berdasarkan penjelasan tujuan pengajaran di atas dapat dimengerti bahwa matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi siswa juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika itu sendiri maupun masalah dalam lmu lain, serta dituntut suatu disiplin ilmu yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami konsep matematika secara mendasar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


[1] Herma Hudojo, Strategi Belajar Mengajar, (Malang: IKIP 1990), hal. 2.


[2] Erman Suherman. dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: Jica, 2001), hal 19.


[3] Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 252.

[4] R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan NAsional, 2000), hal 13-15

[5] R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2000), hal. 43

[6] Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematrika Sekolah Menengah Atas dan MA, (Jakarta: Depdiknas, 2003), hal. 11.

Selengkapnya...

Menambah traffik feed

Diposting oleh Admin | 12.41

Dengan menggunakan Widget ini Anda bisa mengetahui pengunjung terakhir Blog Anda dan dari Negara Mana mereka Berasal juga Anda dapat melihat dari mana mereka semulanya sehingga bisa menuju ke blog anda misalnya dari google atau dari blog orang lain yang memasang Link anda.

Untuk anda yang ingin menambahkan/memasang live traffic feed seperti gambar di samping, ikuti langkah-langkah berikut ini:



-Kunjungi link : http://feedjit.com atau klik di sini untuk mendapatkannya.
-Klik get feedjit setelah anda berada di situs tersebut.

-Klik salah satu pilihan Javascrift widget atau Image Widget.
Agar tidak terlalu berbelit-belit,saya memilihkan untuk anda yaitu klik Javasrift widget yang letaknya bagian bawah.

-Pada halaman berikutnya anda akan melihat 4 tampilan widget. pilih salah satunya sesuai dengan keinginan anda.

-Tampilan warna dapat kita ubah dengan mengklik First Costumize it. setelah muncul kotak dialognya, silahkan anda pilih penampilan warna yang sesuai.

-Selesai mengotak-atik warna, klik Add to your Blogger blog atau Typepad blog.
Blogger:Menambah Elemen Halaman akan muncul, silahkan anda masukan nama blog serta judul dari widget.

-Klik menambah widget.

-Silahkan anda lihat blog anda sekarang. Semoga berhasil....

Selengkapnya...

Pasang Jam di Sidebar

Diposting oleh Admin | 10.31

Agar blog anda tampak cantik dan menarik untuk di lihat, maka anda bisa memasang beberapa aksesori blog, salah satunya adalah dengan cara memasang jam. Jam ini bisa anda dapatkan secara gratis pada situs http://www.clocklink.com. atau klik di sini untuk mendaftar.


Dan bagi anda yang ingin blognya di pasang jamjuga, silahkan ikuti langkah-langkah berikut :
1.Silahkan kunjungi situs http://www.clocklink.com

2.Jika sudah berada pada situs tersebut, silahkan klik tulisan Want a clock on your Website ?

3.Silahkan anda melihat-lihat dulu model dari jam yang tersedia, yaitu mulai dari Analog, Animal, Animation, dll

4.Jika di rasa sudah menemukan model jam yang anda sukai, klik tulisan View HTML tag yang berada di bawah jam yang anda sukai tadi

5.Klik tombol yang bertuliskan Accept

6.Pilih waktu yang sesuai dengan tempat anda di samping tulisan TimeZone. Contoh : untuk indonesia bagian barat pilih GMT +7:00

7.Set ukuran jam yang anda sukai di samping tulisan size

8.Copy kode HTML yang di berikan pada notepad

9.Paste kode HTML yang di copy tadi pada tempat yang anda inginkan

10.Selesai

Selengkapnya...

Stategi Pembelajaran

Diposting oleh Admin | 10.08

A. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.


Dengan mengutip pemikiran Zahorik, E. Mulyasa (2003) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu :
Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik
Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus)
Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara; (b) melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain; dan (c) merevisi dan mengembangkan konsep.
Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.

B. Bermain Peran (Role Playing)

Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.

Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian

Melalui bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah.

Dengan mengutip dari Shaftel dan Shaftel, E. Mulyasa (2003) mengemukakan tahapan pembelajaran bermain peran meliputi : (1) menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik; (2) memilih peran; (3) menyusun tahap-tahap peran; (4) menyiapkan pengamat; (5) menyiapkan pengamat; (6) tahap pemeranan; (7) diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi tahap I ; (8) pemeranan ulang; dan (9) diskusi dan evaluasi tahap II; dan (10) membagi pengalaman dan pengambilan keputusan.

C. Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning)

Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Dengan meminjam pemikiran Knowles, (E.Mulyasa,2003) menyebutkan indikator pembelajaran partsipatif, yaitu : (1) adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.

Pengembangan pembelajaran partisipatif dilakukan dengan prosedur berikut:
Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar.
Membantu peserta didik menyusun kelompok, agar siap belajar dan membelajarkan
Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan menemukan kebutuhan belajarnya.
Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.
Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman belajar.
Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajar.

D. Belajar Tuntas (Mastery Learning)

Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik memperoleh hasil belajar secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran harus diorganisir secara spesifik untuk memudahkan pengecekan hasil belajar, bahan perlu dijabarkan menjadi satuan-satuan belajar tertentu,dan penguasaan bahan yang lengkap untuk semua tujuan setiap satuan belajar dituntut dari para peserta didik sebelum proses belajar melangkah pada tahap berikutnya. Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback). Tujuan utama evaluasi adalah memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan dan penguasaan bahan oleh peserta didik. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan dimana dan dalam hal apa para peserta didik perlu memperoleh bimbingan dalam mencapai tujuan, sehinga seluruh peserta didik dapat mencapai tujuan ,dan menguasai bahan belajar secara maksimal (belajar tuntas).

Strategi belajar tuntas dapat dibedakan dari pengajaran non belajar tuntas dalam hal berikut : (1) pelaksanaan tes secara teratur untuk memperoleh balikan terhadap bahan yang diajarkan sebagai alat untuk mendiagnosa kemajuan (diagnostic progress test); (2) peserta didik baru dapat melangkah pada pelajaran berikutnya setelah ia benar-benar menguasai bahan pelajaran sebelumnya sesuai dengan patokan yang ditentukan; dan (3) pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang gagal mencapai taraf penguasaan penuh, melalui pengajaran remedial (pengajaran korektif).

Strategi belajar tuntas dikembangkan oleh Bloom, meliputi tiga bagian, yaitu: (1) mengidentifikasi pra-kondisi; (2) mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar; dan (3c) implementasi dalam pembelajaran klasikal dengan memberikan “bumbu” untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual, yang meliputi : (1) corrective technique yaitu semacam pengajaran remedial, yang dilakukan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya; dan (2) memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan (sebelum menguasai bahan secara tuntas).

Di samping implementasi dalam pembelajaran secara klasikal, belajar tuntas banyak diimplementasikan dalam pembelajaran individual. Sistem belajar tuntas mencapai hasil yang optimal ketika ditunjang oleh sejumlah media, baik hardware maupun software, termasuk penggunaan komputer (internet) untuk mengefektifkan proses belajar.

E. Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction)

Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.

Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut:
Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.
Modul meripakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Dalam setiap modul harus : (1) memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan kemampuannya; (2) memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar yang telah diperoleh; dan (3) memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur.
Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan berdiskusi.
Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat menngetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari.
Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

Pada umumnya pembelajaran dengan sistem modul akan melibatkan beberapa komponen, diantaranya : (1) lembar kegiatan peserta didik; (2) lembar kerja; (3) kunci lembar kerja; (4) lembar soal; (5) lembar jawaban dan (6) kunci jawaban.

Komponen-komponen tersebut dikemas dalam format modul, sebagai beriku:
Pendahuluan; yang berisi deskripsi umum, seperti materi yang disajikan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai setelah belajar, termasuk kemampuan awal yang harus dimiliki untuk mempelajari modul tersebut.
Tujuan Pembelajaran; berisi tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai peserta didik, setelah mempelajari modul. Dalam bagian ini dimuat pula tujuan terminal dan tujuan akhir, serta kondisi untuk mencapai tujuan.
Tes Awal; yang digunakan untuk menetapkan posisi peserta didik dan mengetahui kemampuan awalnya, untuk menentukan darimana ia harus memulai belajar, dan apakah perlu untuk mempelajari atau tidak modul tersebut.
Pengalaman Belajar; yang berisi rincian materi untuk setiap tujuan pembelajaran khusus, diikuti dengan penilaian formatif sebagai balikan bagi peserta didik tentang tujuan belajar yang dicapainya.
Sumber Belajar; berisi tentang sumber-sumber belajar yang dapat ditelusuri dan digunakan oleh peserta didik.
Tes Akhir; instrumen yang digunakan dalam tes akhir sama dengan yang digunakan pada tes awal, hanya lebih difokuskan pada tujuan terminal setiap modul

Tugas utama guru dalam pembelajaran sistem modul adalah mengorganisasikan dan mengatur proses belajar, antara lain : (1) menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif; (2) membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau pelaksanaan tugas; (3) melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik.

F. Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis,

Proses inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan masalah.
Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.
Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan
Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.

Sumber :

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

E. Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

_________. 2004. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Udin S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar Jakarta :. Grasindo.

Selengkapnya...

Tak di sangkal bahwa tujuan utama dari membuat blog antara lain adalah agar tulisan-tulisan kita bisa di baca oleh orang lain atau pengunjung blog, semakin banyak yang berkunjung apalagi memberikan komentar pada apa yang kita posting tentunya akan membuat hati kita merasa senang dan bahagia. Akan tetapi tentunya tidak serta merta blog kita akan ramai di kunjungi, ini memerlukan usaha publikasi yang gencar dari pemilik blog apabila ingin banyak pengunjungnya.

Banyak cara yang bisa kita lakukan agar blog kita bisa dikenal dan di kunjungi, antara lain adalah dengan rajinnya kita blogwalking atau berkunjung ke blog milik orang lain, mendaftarkan ke berbagai agregator, dan yang paling efektif adalah melalui search engine atau mesin pencari.

Bagi blogger pemula mungkin berangggapan bahwa apabila kita membuat website atau blog akan secara otomatis terindeks atau berada pada list berbagai search engine, dan kenyataannya tidaklah demikian. Seperti halnya sebuah sekolah, agar nama kita terdaftar pada buku daftar siswa, tentunya kita harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke sekolah tersebut. Sama halnya dengan mesin pencari, agar blog kita terindeks pada mesin pencari, maka kita harus terlebih dahulu mendaftarkan blog milik kita pada situs pemilik mesin pencari.

Mesin pencari tentu jumlahnya sangat banyak sekali, dan pada saat ini yang paling terkenal di dunia adalah Google, Yahoo, serta Msn. Apabila blog kita ingin terindeks pada mesin pencari mereka, maka kewajiban kita adalah mendaftarkan URL blog kita pada mesin pencari mereka. Bila ada yang belum tahu ke manakah harus mendaftarkan blognya, maka silahkan simak tulisan berikut :

Daftar Google
Untuk mendaftar ke google, silahkan sobat kunjungi http://www.google.com/addurl/, atau klik di sini untuk mendaftar. nah apabila sudah berada pada halaman pendaftaran ada beberapa langkah yang harus di lakukan, yaitu mengisi form yang di sediakan :



URL --> Isi dengan URL blog sobat.


Comments --> Isi dengan keyword atau kata kunci yang berhubungan dengan blog sobat


Isi kotak kosong dengan huruf Verifikasi yang tersedia


Klik tombol Add URL


Selesai.


Setelah sobat melakukan pendaftaran ke Google, maka tidak serta merta blog sobat terindeks pada mesin pencari nya, akan tetapi memerlukan 3 sampai 4 minggu baru blog sobat bisa terindeks. Jika sudah 3 sampai 4 minggu, maka cobalah ketik alamat blog sobat pada mesin pencari google, apakah sudah terindeks atau belum? jika belum, coba tunggu beberapa minggu lagi, dan tuliskan kembali alamat blog sobat, Jika ternyata masih belum juga, coba deh daftarin lagi blog nya ke google seperti langkah di atas.


Daftar Yahoo!


Untuk mendaftar ke yahoo! silahkan sobat kunjungi https://siteexplorer.search.yahoo.com/submit, atau klik di sini untuk mendaftar.Akan tetapi untuk mendaftar ke yahoo, sobat harus terlebih dahulu mempunyai account yahoo, karena di perlukan log in terlebih dahulu ke account yahoo. Bagi yang belum punya account yahoo (email di yahoo) silahkan bikin dulu, bagi yang sudah punya, sobat tinggal login dengan username serta password sobat. Apabila sudah login, nanti sudah tersedia kolom untuk di isi, silahkan isi kolom tersebut dengan URL sobat, kemudian klik tombol Add URL, selesai. Jika ingin memasukan alamat feed sekalian, sobat bisa memasukannya.


Daftar ke Msn


Untuk daftar ke Msn, silahkan sobat kunjungi http://search.msn.com/docs/submit.aspx?FORM=WSDD2 atau klik di sini untuk mendaftarnya.silahkan sobat isi huruf verifikasi dan URL sobat pada kotak yang tersedia, kemudian klik tombol Submit URL, selesai.


Selengkapnya...

I. Pendahuluan

Menurut Dimyati (2002:295) belajar merupakan proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Anggapan siswa bahwa mata pelajaran Matematika adalah “teori “, ungkapan tersebut juga benar, tetapi bukan teori belaka tanpa ada maksud/tujuan. Bahwa teori adalah hal penting, juga diungkapkan oleh S. Nasution (1996:3), teori merupakan alat science yang penting sekali. Fungsinya antara lain :
Teori mengarahkan perhatian

Teori merangkum pengetahuan.

Teori meramalkan fakta.

Pada dasarnya, matematika adalah pemecahan masalah karena itu, matematika sebaiknya diajarkan melalui berbagai masalah yang ada disekitar siswa dengan memperhatikan usia dan pengalaman yang mungkin dimiliki siswa.

Berdasarkan tujuan/keinginan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika dan meminimalkan anggapan-anggapan negatif terhadap matematika yang membuat para ahli pendidikan matematika di Indonesia berupaya mencari terobosan baru menemukan metode pembelajaran matematika lain dengan mengacu pada pengalaman di negara lain dan dengan melihat karakteristik yang dimungkinkan dapat diujicobakan juga di Indonesia.

Ada 3 pendekatan yang cukup mendasar, yaitu “pemecahan masalah” atau “problem solving” yang mendapat keutamaan di Jepang, “contextual teaching and learning” ataupun “connected mathematics” yang mulai dilaksanakan di sebagian Amerika dan “Realistic Mathematics Education” yang sudah melalui proses ujicoba dan penelitian lebih dari 25 tahun di Belanda.(R.Soedjadi,2001).

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
Mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar matematika .

Mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

Menemukan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ‘

Memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari.


II. Metode Penelitian

A. Rancangan Penelitian

Peneliti dengan dibantu guru matematika mengadakan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di kelas dengan garis besar tahapan sebagai berikut :

1. Sebelum memulai pembelajaran matematika realistik, diawali dengan pembagian kelompok siswa dengan metode Jigsaw, yaitu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kemampuan yang seimbang.Selanjutnya, setiap kelompok menunjuk salah satu anggotanya yang nanti masuk ke kelompok ahli.

2. Diawali dengan masalah kontekstual (sebagai karakteristik dalam pembelajaran matematika realistik), dilakukan untuk siswa keseluruhan atau kelompok siswa, dengan soal yang berbeda-beda sesuai jumlah anggota kelompok, sebagai awal dalam pembelajaran tentang Sistem Persamaan Linier satu variabel, misalnya :

Ali membeli satu kue tar dengan harga Rp. 9.000. Harga itu setelah mendapat potongan 25 % . Berapakah harga satu kue tar tanpa potongan ?

3. Memberi pause/berpikir sejenak pada siswa untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Siswa dalam kelompok yang berbeda dengan soal yang sama berkumpul menjadi satu kelompok untuk membahas permasalahan yang sama.

5. Peneliti/guru berkeliling dan mengamati pekerjaan siswa serta memberikan petunjuk seperlunya.

6. Setelah selesai berdiskusi, siswa kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mengadakan diskusi keseluruhan.

7. Selanjutnya, setiap kelompok menyajikan hasil pekerjaan kelompoknya. Kemudian bersama-sama merumuskan konsep atau kesimpulan.

8. Setelah semua proses pembelajaran dengan pendekatan realistik dilaksanakan beberapa kali, diadakan tes dan dikerjakan sendiri oleh masing-masing siswa.

9. Kemudian hasil tes dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dengan menggunakan pendekatan realistik.

10. Membuat angket untuk mendapatkan informasi tentang sikap siswa terhadap ujicoba pembelajaran matematika realistik yang dipadu pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel.

B. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP . Karena jumlah populasi tersebut tidak terlalu banyak, maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian ini.

C. Jenis Data dan Alat Pengumpul Data


Data yang akan diperoleh dari penelitian ini berupa hasil observasi dalam pembelajaran, sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika realistik yang dipadu tipe jigsaw dan hasil prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika realistik tersebut yang berupa skor tes.

Adapun untuk memperoleh data sebagaimana yang dimaksud, peneliti menggunakan lembar pengamatan (observasi) di kelas selama proses pembelajaran matematika realistik, lembar angket dan soal tes.

D. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu berupa skor (nilai) dari hasil pengerjaan siswa pada tes kemampuan matematika siswa pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dan Sistem Pertidaksamaan Linier Satu Variabel yang terlibat dalam penelitian dan skor angket sikap siswa dalam pembelajaran Matematika realistik yang dipadu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistika dan uraian berbentuk naratif. Untuk analisis secara statistika, jenis statistika yang dipilih adalah statistik deskrptif dan digunakan uji –t , dengan mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat penggunaan uji-t tersebut.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS 10, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, pengujian normal tidaknya distribusi data akan digunakan uji Shapiro Wilks dan Lilliefors (atau Kolmogorov Smirnov) (Santoso, 2003:152). Jika sampel yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal, maka langkah pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas (kesamaan varians). Jika sampel yang diperoleh bukan berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan statistik non parametrik.

Dalam Santoso (2003:168), penjelasan untuk output Test of Normality sebagai berikut :

Pedoman pengambilan keputusan :

• Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal (simetris)

• Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, Distribusi adalah normal (simetris)

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu uji Levene (Levene Test).

Sedangkan untuk hasil uji homogenitas (output test of Homogenity of Variance), pedoman pengambilan keputusannya sebagai berikut :

• Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.

• Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.

2. Menguji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis perbedaan kemampuan Matematika siswa, dibagi :

a. sampel berdistribusi normal

Uji yang digunakan adalah uji –t atau uji Chi-Square.

Hipotesis untuk kasus tersebut :

H0 : Tidak ada perbedaan antara kemampuan Matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

H1 : Ada perbedaan antara kemampuan Matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dasar pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Selengkapnya...

Salah satu blog tool sekaligus sebagai aksesori blog yang sering di gunakan oleh para blogger yakni memasang statistik dan tracker. Dengan adanya statistik blog, maka kita yang mpunya blog ataupun yang berkunjung pun dapat mengetahui berapa pengunjungkah yang pernah berkunjung ke blog kita. selain itu juga bisa sekaligus sebagai tracker yakni kita bisa mengetahui para pengunjung blog kita datang dari mana, apakah dari search engine, blog lain ataupun darimana saja kita dapat mengetahuinya.

Sekarang bagaimana caranya kita membuat statistik tersebut? cara yang mudah yaitu kita menggunakan situs penyedia statistik. Di internet banyak sekali situs penyedia statistik gratis, sebagai contoh adalah situs http://www.sitemeter.com.Berikut adalah contoh tool yang bisa kita pilih :

untuk mendapatkannya klik di sini .

klik tulisan Sign Up untuk melakukan pendaftaran


klik tombol bertuliskan Next


Klik tombol Next lagi


Isi semua tabel yang ada lalu klik tombol Next lagi


Isi lagi tabel yang ada, lalu klik tombol Next lagi


klik tombol Next lagi


klik tombol Next lagi


Setelah ada keterangan proses sign up selesai, anda harus melakukan veryfikasi, silahkan buka email yg anda berikan


Buka email yang datang dari sitemeter.com, di dalamnya ada username dan password anda untuk login ke sitemeter.com


Silahkan login dengan id anda


Bila sudah login, Klik menu Manager


Klik Menu Meter Style untuk memilih gaya dari site meter anda


Pilih style yang anda sukai, kemudian klik tombol Select


Klik menu HTML Code


Klik tulisan Adding site Meter to a Blogger.com Site


copy semua kode HTML yang di berikan lalu paste pada Notepad


Klik menu Logout untuk keluar dari situs tersebut


Selesai, tinggal memasukan kode yang kita dapat ke dalam blog kita



Sekarang tugas kita adalah memasukan kode yang sudah kita dapat ke dalam blog, ikuti langkah- langkah berikut :

khusus blog dengan template klasik :

Sign in di blogger dengan id anda


Klik menu TEMPLATE


Klik Edit HTML


Klik Edit (yang ada pada bar menu browser anda)


Klik Find (on this page)... ⇒ untuk mempercepat pencarian


Tuliskan kata dimana anda ingin tempatkan, contoh di blog saya adalah blogger (karena dekat dengan tombol blogger) klik Find


Copy & paste kode yang telah di simpan di notepad tadi, lalu klik tombol Preview untuk melihat perubahan yang terjadi


Jika sudah cocok dengan perubahan tadi, Klik Save Template Changes. Selesai


Untuk blog dengan Template baru :

Login di blogger dengan ID anda


Klik menu layout


Klik Elemen Halaman


Klik Tambahkan sebuah Elemen Halaman


Klik TAMBAHKAN KE BLOG pada menu HTML/JavaScript


Tulis Judul site meter anda pada isian di sebelah form judul (bila ingin ada keterangan. kalau tidak, ya kosongkan saja)


Copy & paste kode Site meter pada kolom isian


Klik tombol Simpan Perubahan


Klik Elemen yang baru anda buat tadi, tahan lalu pindahkan ke tempat yang anda inginkan ( di drag & drop)


Klik tombol PRATINJAU untuk melihat perubahan yang baru di lakukan


Bila sudah cocok dengan perubahan tadi, klik tombol SIMPAN


Selesai

Selengkapnya...

Memasang sebuah buku tamu (shoutbox/guestbook) pada sebuah blog adalah hal yang cukup lumayan penting,karena buku tamu ini merupakan salah satu sarana untuk berinteraksi antara yang mpunya blog dengan para pengunjung blog. Dengan di pajangnya buku tamu di dalam blog, maka para pengunjung dapat mengungkapkan isi hatinya tentang blog yang anda buat, yang pasti isi dari sebuah buku tamu ini sangatlah bervariasi bisa merupakan pujian, pertanyaan, sekedar iseng, atau ada juga merupakan kritikan terhadap isi blog anda, dan justru dengan adanya variasi itulah membuat blog kita jadi hidup lebih hidup.

Bagaimana caranya mendapatkan sebuah buku tamu. Untuk mendapatkannya sangat mudah, anda tinggal mencarinya pada mesin pencari semisal google ataupun yahoo, silahkan ketikan kata free shoutbox atau free guestbook pada search engine masing-masing situs, maka dalam beberapa detik saja akan muncul berpuluh-puluh situs penyedia buku tamu tadi, anda tinggal klik lalu coba lihat-lihat. Tapi untuk menghemat waktu pencarian anda, maka di sini saya akan langsung memberikan alamat situs penyedia buku tamu yang servernya lumayan bagus dan jarang sekali mengalami down yakni http://www.shoutmix.com. Untuk caranya silahkan anda ikuti langkah-langkah berikut ini :

Seperti biasa anda harus daftar terlebih dahulu dengan cara mengklik tulisan Get One noe, free>>, ataupun dengan mengklik tulisan Sign Up, silahkan anda tulis data-data anda pada form yang telah di sediakan.


Jika sudah tedaftar, dan di terima jadi anggota shoutmix, silahkan anda login dengan id anda


Pada kolom yang berjudul Style, klik menu appearance.


Silahkan klik menu pulldown di samping tulisan Load From Preset untuk mengatur tampilan buku tamu anda, silahkan pilih yang sesuai dengan keinginan anda. Jika sudah selesai klik Save Setting.


Untuk mendapatkan kode HTML dari shoutbox anda, silahkan klik Use Shoutbox yang berada di bawah menu Quick Start


Klik tulisan Place Shoutbox on web page. Isi lebar dan tinggi shoutbox yang di inginkan


Copy seluruh kode HTML yang ada pada text area yang berada di bawah tulisan Generated Codes, lalu simpan di program Notepad anda


Klik Log out yang berada di atas layar anda untuk keluar dari halaman shoutmix anda. Silahkan close situs tersebut.


Selesai




Untuk menempatkan kode HTML shoutbox tadi pada blog anda, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini.

Untuk blogger dengan template klasik :

Log in terlebih dahulu ke blogger.com dengan id anda


Klik menu Template


Klik Edit HTML


Paste kode HTML shoutbox anda yang telah di copy pada notepad tadi di tempat yang anda inginkan


Klik tombol Preview untuk melihat perubahan yang kita buat.


Jika sudah cocok dengan perubahan tadi, klik Save Template Changes


Selesai


Sedikit Clue, agar shoutbox anda sesuai dengan ukuran lebar sidebar , anda bisa merubah ukuran lebar ataupun tinggi dari shoutbox , caranya anda tinggal merubah angka Width (untuk lebar) dan Height (untuk tinggi) dari dalam kode HTML shoutbox tersebut.



Untuk Blogger baru :

Silahkan Login dengan id anda


Klik menu Layout


Klik Page Element


Klik Add a Page Element


Klik tombol Add to Blog yang berada di bawah tulisan HTML/JavaScript


Tuliskan judul shoutbox anda pada form title. Contoh : Buku tamu ku, atau my guestbook atau apa saja yang anda suka


Copy paste kode HTML shoutbox anda di dalam form Content


Klik tombol Save Changes


Drag & Drop element yang telah anda buat tadi di tempat yang di sukai


Tekan tombol Save


Selesai


Selamat mencoba !

Selengkapnya...

Menyembunyikan Navbar pada Blogger, apa itu navbar?. Navbar adalah bagian yang terlihat pada bagian teratas blog kamu. Yang mana pada bagian tersebut terdapat tulisan posting baru, kostumisasi, dan keluar. Ada beberapa blogger yang ingin menghilangkan navbar ini, hal ini tentu saja melanggar peraturan yang telah diterapkan. Untuk mewujudkan keinginan kamu, kita bisa menyembuyikan navbar tersebut dengan auto hide navbar. Caranya adalah sebagai berikut

1.klik kostumisasi dan kemudian edit html
2.Cari kode body {
3.Masukkan kode di bawah ini di atas kode kode body { tadi

#navbar-iframe{opacity:0.0;filter:alpha(Opacity=0)}
#navbar-iframe:hover{opacity:1.0;filter:alpha(Opacity=100,
FinishedOpacity=100)}

Formatnya seperti ini

#navbar-iframe{opacity:0.0;filter:alpha(Opacity=0)}
#navbar-iframe:hover{opacity:1.0;filter:alpha(Opacity=100,
FinishedOpacity=100)}
body {

4.Jika sudah klik simpan dan lihat blog kamu

arahkan mouse pada bagian teratas blog kamu, maka akan muncul navbar yang telah disembunyikan. Apabila mouse kamu arahkan ke tempat lain, maka navbar akan kembali hilang atau disembunyikan.

Selamat mencoba...salam tips blogger pemula
Selengkapnya...

Memilih Template

Diposting oleh Admin | 16.09

Bagi sobat yang sudah melakukan beberapa setting-an seperti posting terdahulu, langkah selanjutnya yang perlu sobat lakukan adalah memilih template. Sekilas tentang template Template adalah desain-desain halaman web ataupun blog beserta seluruh komponennya (misal : gambar, stylesheet, dsb) baik berupa file statis maupun file dinamis yang berupa program atau aplikasi yang berjalan sebagai aplikasi web. Seperti yang sobat lihat sekarang, seperti banner samping, background warna hitam, kolom-kolom di samping kanan, serta semua yang sobat lihat sekarang adalah salah satu bentuk dari desain template. Memilih template yang cantik sangatlah perlu, karena dengan tampilan template yang menarik untuk di lihat maka akan membuat para pengunjung dari blog kita menjadi betah untuk berlama-lama berada di blog kita selain tentunya isi dari blog kita juga sangat menunjang.

Hmmm.. kayanya cukup deh pembahasan tentang apa itu template, keburu bosan kalau lama-lama….Sekarang langsung aja ke topik utama, yaitu langkah-langkah pemilihan template di blogger.com :

1. Silahkan sobat login terlebih dahulu seperti biasa dengan memakai user name milik anda.

2. Klik "Tata Letak" (bila sobat menggunakan blogger baru) atau klik "Template" (bila sobat menggunakan template classic).

3. Klik "Pick New Template", silahkan sobat pilih template yang sobat suka. Sebelum memutuskan dalam memilih "template" ini, sebaiknya anda lihat terlebih dahulu satu persatu contoh layout yang di sediakan dengan cara meng klik tulisan "preview template". Jika di rasa sudah menemukan yang paling sobat sukai, silahkan klik tulisan "Save template" yang ada di sebelah kanan atas, selesai. :

Mungkin sobat pernah mengunjungi beberapa blog di internet yang menggunakan blogger.com (blogspot), akan tetapi template yang di gunakan tidak ada dalam pilihan ketika memilih template. Ini ada kemungkinan bahwa template yang di gunakan adalah template buatan bukan dari blogger sendiri. Di internet banyak sekali situs-situs yang memberikan template secara gratis untuk di pakai di Blogger (blogspot). bagi yang ingin mendownload template gratis klik di sini
Selengkapnya...

Untuk para blogger baru, sobat akan menikmati fasilitas baru dari blogger.com, yaitu sobat bisa mengatur jenis font (hurup) serta warna font dengan sangat mudah. Di bawah adalah langkah untuk mengatur Fonts And Colors (khusus untuk blogger baru dengan template baru, sedangkan untuk blogger yang memakai template klasik, menu ini tidak disediakan). Klik menu "Fonts and Colors", maka akan muncul beberapa pengaturan : (ini khusus untuk template "minima")
Page Background color --> pengaturan warna background blog. Silahkan klik warna yang ada di sebelah kanan yang di sukai


Text Color --> pengaturan warna hurup dari posting-an


Link Color --> pengaturan warna hurup yang di link


Blog Title Color --> pengaturan warna hurup judul Blog


Blog Description Color --> pengaturan warna hurup deskripsi blog


Post Title Color --> pengaturan warna hurup judul posting-an


Border Color --> pengaturan warna kotak yang mengelilingi judul blog, serta garis pemisah


Sidebar Title Color --> pengaturan warna hurup judul yang anda di sidebar (kolom samping)


Sidebar Title Color --> pengaturan warna hurup yang ada di sidebar(kolom samping)


Visited link Color --> pengaturan warna hurup link ketika pengunjung mengarahkannya ke tulisan yang mengandung link


Text Font --> pengaturan jenis hurup,berlaku untuk hurup hasil dari posting-an ataupun hurup yang ada di sidebar


Sidebar Title Font --> pengaturan jenis hurup untuk judul yang ada di sidebar serta tanggal postingan


Blog Title Font --> pengaturan jenis hurup Judul blog


Blog Description Font --> Pengaturan jenis hurup dekripsi blog


Post Footer Font --> pengaturan jenis hurup footer (contoh : posted by )


Klik “ SAVE CHANGES” untuk mengakhiri pengaturan. Selesai
Selengkapnya...

Cara Setting Blog

Diposting oleh Admin | 15.43

Bagi para sahabat yang baru membuat blog, ada beberapa settingan / pengaturan yang harus di lakukan agar blog kita bisa di kenali mesin pencari semisal Google,yahoo, Msn serta teman-temannya yang lain. Bila belum tahu apa yang harus di setting, silahkan ikuti langkah-langkahnya :

1.Silahkan sobat Login ke blogger.com dengan user name dan password milik anda

2.Klik judul blog yang mau di setting ( jika sudah mempunyai beberapa blog)

3.Klik Pengaturan, trus klik Dasar. Beberapa form yang harus di isi pada menu Dasar :
•Judul ⇒ isi dengan judul blog sobat. Contoh : Belajar Blog
•Uraian ⇒ isi dengan deskripsi blog. Contoh : disini kita akan berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar Blog
•Tambahkan blog Anda ke daftar kami? ⇒ pilih ya agar setiap posting kita selalu masuk di daftar Blogger.com.
•Biarkan mesin pencari menemukan blog Anda? ⇒ pilih ya
•Tampilkan Editing Cepat di Blog Anda? ⇒ pilih Ya
•Tampilkan Link Posting Email? ⇒ Sebaiknya pilih ya, tapi pilih tidak juga tidak apa-apa
•Konten Dewasa? ⇒ Pilih tidak. Kalau pilih ya berarti blog anda di anggap blog untuk dewasa (semacam blog porno)
•Tampilkan Mode Compose untuk semua blog Anda? ⇒ pilih Ya
•Aktifkan transliterasi? ⇒ pilih Tidak, jika anda ingin ada button untuk mengubah biasa ke hurup hindi (India), pilih ya jika sebaliknya)
•Klik tombol Simpan Pengaturan . Selesai

4. Klik Publikasi untuk mengatur menu Publikasi :
•Alamat BlogSpot ⇒ isi dengan nama blog. Contoh : Agus Chandra Blog. Biasanya alamat yang tercantum adalah langsung alamat blog anda, jadi jangan di ubah aja.
•Klik tombolSimpan pengaturan. Selesai

5. Klik Format untuk mengatur menu format :
•Tampilkan ⇒ pilih angka posting yang ingin anda tampilkan. Missal : Tampilkan : 7 posting, berarti posting yang akan tampil di halaman blog sobat adalah sebanyak enam posting. Pilih posting (jangan hari) pada menu pulldown.
•Format Header Tanggal ⇒ pilih model tanggal/bulan yang anda sukai, Format tanggal/bulan ini akan selalu muncul diatas postingan kita.
•Format tanggal Index Arsip ⇒ pilih model untuk peng-arsip-an yang anda sukai.
•Format Timestamp ⇒ Pilih bentuk waktu yang anda sukai.
•Zona Waktu ⇒ Pilih zona waktu yang sesuai. Contoh untuk WIB : [UTC-+7.00]Asia/Jakarta.
•Bahasa ⇒ Pilih bahasa yang di inginkan.
•Tampilkan Field judul ⇒ Pilih ya atau tidakpun tidak apa-apa
•Tampilkan kolom link ⇒ pilih ya, tapi seandainya pilih tidak juga tidak apa-apa.
•Aktifkan perataan float ⇒ pilih ya, tapi seandainya mau pilih tidak juga tidak apa-apa
•Klik tombol Simpan Pengaturan. Selesai

6. Klik Komentar Untuk mengatur menu komentar :
•Komentar ⇒ pilih tampilkan, ini agar artikel anda dapat di komentari oleh pengunjung
•Siapa yang Bisa Berkomentar ? ⇒ Pilih Siapa pun - termasuk Pengguna Anonim. Ini di maksudkan agar setiap orang bisa berkomentar tidak terbatas kepada anggota blogspot saja.
•Default Komentar untuk Posting ⇒ pilih Posting baru memiliki komentar.
•Link balik ⇒ Pilih tampilkan. Ini dimaksudkan agar kita mengetahui apabila ada yang memasang link pada artikel kita.
•Default Link Balik untuk Posting ⇒ pilih Posting baru Memiliki Link Balik.
•Format Timestamp Komentar ⇒ pilih format jam yg singkat. Contoh: 8.00 PM.
•Tampilkan komentar dalam sebuah window popup? ⇒ pilih Ya. Supaya ketika di klik oleh pengunjung, halaman blog anda tidak menghilang/tertimpa halaman komntar.
•Aktifkan moderasi komentar? ⇒ pilih Tidak (sebaiknya).
•Tampilkan verifikasi kata untuk komentar? ⇒ pilih Ya. ini di maksudkan agar terhindar dari software robot dengan tujuan melakukan spam.
•Tampilkan gambar profil dalam komentar? ⇒ pilih ya. Supaya gambar komentator yg punya id blogger, dapat menampilkan fotonya.
•Email Pemberitahuan Komentar ⇒ isi dg alamat email anda, ini di maksudkan agar setiap ada yang berkomentar pada artikel anda, anda dapat kiriman email dari blogger.com sebagai pemberitahuan.
•Klik tombol Simpan Pengaturan. Selesai

7. Klik Arsipkan Untuk mengatur menu Arsipkan :
•Frekuensi Arsip ⇒ pilih Bulanan.
•Aktifkan Halaman Posting? ⇒ pilih ya.
•Klik tombol Simpan Pengaturan . Selesai.

8. Klik Fedd Situs untuk mengatur menu feed situs :
•Izinkan Feed Blog ⇒ pilih Penuh.
•Posting URL Pengubahan Arah Feed ⇒ di isi dengan alamat feed penggati semisal alamat feed dari feed burner, jika belum punya, di kosongkan saja.
•Footer Feed Posting ⇒ Silahkan di isi dengan kode iklan yang anda punya, misal kode iklan dari Google adsense dsb, namun jika tidak punya, silahkan kosongkan saja.
•Klik tombol Simpan Perubahan. Selesai.

Selengkapnya...

1. Apa itu Blog ?

Blog ( singkatan dari Web log) adalah situs yang sifatnya lebih pribadi, yaitu lebih berat kepada penggambaran dari si pembuat blog itu sendiri.

Blog dibuat oleh para desainer penyedia blog agar bekerja secara otomatis dan mudah untuk dioperasikan , jadi bagi kita-kita yang masih bingung dengan bahasa pemrograman untuk membuat sebuah website tidak jadi persoalan. Apabila anda sudah bisa membuat sebuah account email di internet, maka dalam membuat blog pun saya yakin anda bisa.

2. Cara membuat blog

Seperti halnya e-mail, dalam membuat blog pun kita harus mempunyai sebuah account terlebih dahulu, oleh karena itu silahkan daftarkan diri anda terlebih dahulu di free blog provider (penyedia hosting/domain blog gratis). Free blog provider sangatlah banyak terdapat di internet dan beberapa yang populer saat ini adalah http://www.blogger.com, http://www.wordpress.com serta http://blogsome.com.

Dalam kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang cara pembuatan blog di http://www.blogger.com. untuk mendaftar klik di sini.

Silahkan lakukan langkah-langkah berikut ini :
1.Klik tanda anak panah yang bertuliskan " CIPTAKAN BLOG ANDA "
2.Isilah Alamat Email dengan alamat email anda (tentunya yang valid)
3.Isikan kembali alamat email anda tadi pada form Ketik ulang alamat email
4.Tuliskan password yang anda inginkan pada form Masukkan sebuah password
5.Isikan kembali password anda tadi pada form Keyik ulang sandi (password)
6.Isi Nama Tampilan dengan nama yang ingin anda tampilkan
7.Tulis tulisan yang tertera pada form Verifikasi Kata. Beri tanda tik/cek pada kotak di pinggir tulisan Saya menerima Persyaratan dan Layanan.
8.Klik gambar anak panah yang bertuliskan "LANJUTKAN"
9.Tuliskan judul blog yang anda inginkan (nanti bisa di rubah lagi) pada form Judul Blog
10.Tulis nama situs anda pada form Alamat Blog (URL)
11.Tulislah tulisan verifikasi yang ditampilkan pada form Verifikasi kata, jika sudah selesai klik gambar panah yang bertuliskan "LANJUTKAN".
12.Pilihlah gambar (template) yang anda inginkan (nanti bisa di rubah lagi), kemudian klik gambar anak panah yang bertuliskan "LANJUTKAN"
13.Setelah keluar tulisan "Blog Anda telah di iptakan". Klik gambar panah bertuliskan "MULAI POSTING". Silahkan anda tuliskan semau anda, jika sudah selesai klik tombol "MEMPUBLISKAN POSTING".


3. Isi ( Content ) blog :

Bagi para pemula, biasanya mereka bingung setelah daftar membuat blog apa yang harus di isi( diposting ) dalam sebuah blog. Isi ( content ) dari sebuah blog tentu saja terserah kepadasi pemilik blog itu sendiri, apakah mau di isi puisi, perjalan hidup, teknik, ataupun apa saja. Nah di sini saya menyarankan, isilah blog anda tersebut dengan minat ataupun hoby serta keahlian anda sendiri, karena tentu saja di luar sana banyak sekali orang yang tentunya sama minat dan hoby nya dengan anda, sehingga mereka akan tertarik untuk membaca tulisan-tulisan anda.

Selengkapnya...

Makalah KTSP

Diposting oleh Admin | 10.11

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan model kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini lahir seturut dengan tuntutan perkembangan yang menghendaki desentralisasi, otonomi, fleksibilitas, dan keluwesan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengalaman selama ini dengan sistem pendidikan yang sentralistik telah menimbulkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pusat sehingga kemandirian dan kreativitas sekolah tidak tumbuh. Dalam pada itu pendidikan pun cenderung mencerabut siswa-siswi dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan baru berupa desentralisasi yang ditandai dengan pemberian kewenangan kepada sekolah untuk mengelolah sekolah.

Desentralisasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dan kinerja pendidikan, baik pemerataan, kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Selain itu desentralisai juga dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah pusat yang berlebihan, mengurangi kemacetan-kemacetan jalur-jalur komunikasi, meningkatkan (kemandirian, demokrasi, daya tanggap, akuntabilitas, kreativitas, inovasi, prakarsa), dan meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan. Ada dua kepentingan besar dari desentralisasi pendidikan, pertama, untuk meningkatkan kinerja pendidikan. Kedua, mengurangi beban pusat, sebab dikhawatirkan jika pusat terus dibebani tanggung jawab pengelolaan pendidikan, maka mutu pendidikan akan terus melorot.
Bahwa salah satu cara yang dapat ditempuh adalah diberlakukannya manajemen pendidikan berbasis pada sekolah (school based education) dan model perencanaan dari bawah (bottom up planning). Mengenai kecenderungan merosotnya pencapaian hasil pendidikan selama ini, langkah antisipatif yang perlu ditempuh adalah mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan, peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, serta perbaikan manajemen di setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan". Salah satu komponen yang didesentralisasi melalui penerapan School Based Management adalah pengelolaan kurikulum.
Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragaman. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Selain itu, sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan muatan kurikulum lokal.
Atas dasar inilah diperlukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional sekolah. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 point (15), menyatakan, "KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan." Jadi, dalam KTSP sekolah diberikan keluwesan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan potensi sekolah dan daerah. Dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikeluarkan oleh Badan Tandar Nasional Pendidikan 2006, dinyatakan bahwa:
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Sejauh ini KTSP telah dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, walaupun belum merata karena berbagai faktor, antara lain faktor geografis, bahwa wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadi hambatan tersendiri, faktor lain adalah kesiapan sekolah dalam mengimplementasi KTSP. Kecenderungan selama ini bahwa sekolah hanya mengharapkan kurikulum dari pusat telah menimbulkan sikap ketergantungan yang kuat, sehingga kemandirian apalagi kreativitas belum tumbuh, tentu menjadi hambatan tersendiri.
Perlu dicatat bahwa seturut dengan lahirnya KTSP, pemerintah masih menggunakan Ujian Nasional untuk mengukur mutu, sekaligus menentukan kelulusan siswa. Padahal dalam KTSP tidak dikenal Ujian Nasional, karena namanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kebutuhan dan karakteristik sekolah. Persoalan semakin intens ketika dihubungkan dengan kepentingan bangsa dalam hubungan dengan nation character building.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Kurikulum?
2. Apakah yang di maksud dengan KTSP?
3. Apa Kendala Penerapan KTSP di Sekolah?








BAB II
KAJIAN TEORI

A.Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

a. Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah
Pada pendidikan formal terdapat jenjang-jenjang pendidikan yang selalu berakhir dengan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar (STTB). Seseorang yang telah mnyelesaikan satu jenjang pendidikan dalam kenyataannya telah melalui suatu jalur pacuan yang terdiri dari berbagai mata pelajaran/bidang studi beserta isi pelajarannya dan berakhir pada ijazah. Jadi, kurikulum merupakan jalan yang berisi sejumlah mata pelajaran/bidang studi dan isi pelajaran yang harus dilalui untuk meraih ijazah.

b. Kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran
Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah mengisyaratkan adanya sejumlah mata pelajaran/bidang studi atau isi pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa. Lebih jauh, orang sering menyebut bahwa isi dari pelajaran tertentu dalam program dikatakan sebgai kurikulum. Dengan demikian tidaklah mengejutkan apabila ada orang mengemukakan kurikulum sebagi mata dan isi pelajaran.

c. Kurikulum sebagai rencana dan kegiatan pembelajaran
Definisi kurikulum seperti dikemukakan oleh Winecoff ialah sebagai satu rencana yang dikembangkan untuk mendukung proses mengajar/belajar di dalam arahan dan bimbingan sekolah, akademi atau universitas dan para anggota stafnya.




d. Kurikulum sebagai hasil belajar
Semua rencana hasil belajar yang merupakan tanggungjawab sekolah adalah kurikulum. Dengan demikian kurikulum sebagai hasil belajar merupakan serangkaian pengorganisasian cara-cara sistematis untuk mewujudkan hasil belajar yang diharapkan.

e. Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Setiap orang yang terlibat dalam pengimplementasian kurikulum tersebut akan memperoleh pengalaman belajar. Definisi ini ditunjang dengan pendapat Foshay yang mengamati bahwa istilah kurikulum didefinisikan sebagai semua pengalaman seorang siswa yang diberikan di bawah bimbingan sekolah. Kurikulum sebagai pengalaman belajar mencakup pula tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan siswa di rumah.
Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama, yakni pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional.
1. Pedoman kurikulum meliputi:
- Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur organisasi bahan pelajaran.
- Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni scope (ruang lingkup) sequence-nya (urutan penyajiannya).
- Desain evaluasi termasuk srtategi revisi atau perbaikan kurikulum mengenai:
i. bahan pelajaran (scope dan sequnce).
ii. organisasi bahan dan strategi instruksionalnya.

2. Pedoman instruksional untuk tiap mata pelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus

B. Pengertian KTSP
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

• KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006. Menurut permendiknas tersebut KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan dan ditetapkan pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), baik satuan pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) maupun menengah (Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan),sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada :
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38;
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Secara khusus tujuan ditetapkan KTSP adalah untuk :
a. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
b. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang dicapai.
c. Meningkatkan mutu pendidikan melelui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

C. Kendala Penerapan KTSP di Sekolah

1. KTSP mengharuskan sekolah untuk membuat/menyusun kurikulum sendiri, tidak seperti kurikulum sebelumnya yang sudah disediakan untuk langsung diadopsi dan diterapkan di sekolah. Oleh karena itu, hal ini dianggap memberatkan.
2. Belum semua guru-gurunya memahami apa itu KTSP.
3. Mekanisme penyusunan KTSP memerlukan waktu dan perencanaan yang matang. KTSP menghendaki keterlibatan guru, kepala sekolah, Komite sekolah untuk duduk bersama menyusun dalam proses penyusunannya. Olehkarena itu perlu memahami mekanisme penyusunan KTSP:
4. Guru harus menyusun indikator sendiri, mencari bahan ajar yang sesuai dan sebagainya mengikuti kurikulum yang telah disusun tersebut.
5. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.
6. Belum maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru, bahkan masih ada guru-guru yang belum mendapat sosialisasi dan pelatihan, sehingga masih banyak para guru dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang belum memahami KTSP.
7. Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif pengambilan keputusan kurikulum.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum dan KTSP
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
Pengembangan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Selain itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan diharuskan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Walaupun dikembangkan sendiri oleh masing-masing sekolah sesuai dengan karakteristik, dan kebutuhan sekolah namun harus mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Menurut Panduan penyusunan KTSP, Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

Pemahaman yang dapat dibangun dari rumusan panduan di atas adalah, antara standar isi dan standar kelulusan jelas memiliki korelasi, bahwa standar isi memberikan arahan bagi pengembangan silabus di tingkat sekolah yang selanjutnya diharapkan dapat mencapai standar kompetensi lulusan.

B.Landasan Dan Tujuan Pengembangan KTSP

1.Landasan
•Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: pasal 1 ayat ( 19 ), pasal 17 ayat ( 1, 2, 3 , 4 ) pasal 32 ayat (1, 2, 3 ), pasal 35 ayat (1, 2) , pasal 36 ayat ( 1, 2, 3, 4 ), pasal 37 ayat (1), pasal 38 ayat (1, 2, )

•Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu: pasal 1 ayat (5, 13, 14, 15 ), pasal 4 ayat (1,2 ), pasal 5 ayat ( 1, 2 ), pasal 6 ayat ( 6 ), pasal 7 ayat ( 1,2,3,4,5,6,7,8 ), pasal 8 ayat (1, 2, 3 ), pasal 10 ayat ( 1,2, 3, ), pasal 11 ayat ( 1, 2, 3, 4 ), pasal 13 ayat ( 1,2,3,4 ), pasal 14 ayat ( 1,2,3 ), pasal 16 ayat ( 1,2,3,4,5 ), pasal 17 ayat ( 1,2 ), pasal 18 ayat ( 1,2,3 ), dan pasal 20

•Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Berikut ini yang termasuk dalam Standar Isi adalah:
• Kerangka dasar dan struktur Kurikulum,
• Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

•Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana ditetapkan dalam Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

2.Tujuan KTSP
Tujuan ditetapkan KTSP adalah untuk mendirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam mengembangkan kurikulum. Secara khusus tujuan ditetapkan KTSP adalah untuk :

a. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
b. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang dicapai.
c. Meningkatkan mutu pendidikan melelui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :

1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan siswa dan lingkungannya;
2) Beragam dan terpadu;
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5) Menyeluruh dan berkesinambungan;
6) Belajar sepanjang hayat; dan
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan gender
l. Karakteristik satuan pendidikan




BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan

Hampir tiga tahun KTSP ditetapkan untuk dilaksanakan, namun berbagai permasalahan dan kendala masih dihadapi oleh sekolah maupun guru. Di satu sisi setiap sekolah harus melaksanakan KTSP, di sisi lain berbagai macam permasalahan dan kendala sampi saat ini masih belum dapat diselesaikan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah yang jauh dari kota besar, tetapi juga terjadi di sekolah-sekolah yang berdekatan dengan kota besar, bahkan di kota besar seperti Jakarta ini yang kelihatannya adem ayem, tetapi sebenarnya menyimpan berbagai persoalan yang sampai saat ini belum bisa teratasi. Diantara kendala-kendala yang dihadapi sekolah dalam menyusun KTSP adalah :

1.KTSP mengharuskan sekolah untuk membuat/menyusun kurikulum sendiri, tidak seperti kurikulum sebelumnya yang sudah disediakan untuk langsung diadopsi dan diterapkan di sekolah. Oleh karena itu, hal ini dianggap memberatkan.
2. Belum semua guru-gurunya memahami apa itu KTSP.
3. Mekanisme penyusunan KTSP memerlukan waktu dan perencanaan yang matang. KTSP menghendaki keterlibatan guru, kepala sekolah, Komite sekolah untuk duduk bersama menyusun dalam proses penyusunannya. Olehkarena itu perlu memahami mekanisme penyusunan KTSP:
4. Guru harus menyusun indikator sendiri, mencari bahan ajar yang sesuai dan sebagainya mengikuti kurikulum yang telah disusun tersebut.
5. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.
6. Belum maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru, bahkan masih ada guru-guru yang belum mendapat sosialisasi dan pelatihan, sehingga masih banyak para guru dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang belum memahami KTSP.
7. Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif pengambilan keputusan kurikulum.



Selengkapnya...